Perseteruan antara ojek pangkalan dan ojek berbasis aplikasi, Gojek nampaknya semakin memanas. Hal ini terbukti dari penganiayaan yang dialami oleh empat pengendara Gojek yang beroperasi di kawasan Cibiru Kota Bandung pada Kamis (22/10/2015).
Dampak dari insiden tersebut, kawasan Bundaran Cibiru sempat mencekam. Ratusan personil Dalmas dari Polrestabes sempat berjaga-jaga di sekitaran kawasan tersebut untuk mengantisipasi dinamika yang terjadi selanjutnya.
Kapolsek Panyileukan Kompol Eko Listiono melalui Kanit Reskrim AKP Syahroni mengakui, terjadi empat kasus kekerasan yang terjadi di wilayah hukumnya. Namun, kejadian tersebut terjadi pada waktu yang berbeda dan lokasi yang berbeda.
Syahroni menuturkan, kejadian pertama terjadi pada pukul 06.00 WIB, tepatnya di dekat Bundaran Ciburu. Pada saat itu, Iman (24) yang merupakan pengemudi Gojek bererta seorang warga Sutiono (46) tiba-tiba diserang dan dipukuli oleh sekelompok pengendara motor yang diduga pengemudi ojek pangkalan.
"(Pemukulan-red) tidak menggunakan alat, tapi tangan kosong," ungkap Syahroni saat ditemui di Mapolsek Panyileukan, Jalan AH. Nasution Kota Bandung.
Syaroni mengatakan, atas kasus penganiayaan tersebut, sekitar pukul 10.30 WIB puluhan pengemudi Gojek sempat mendatangi Polsek Panyileukan untuk menuntut pengusutan aksi kekerasan yang menimpa rekan mereka.
Setelah mendatangi Mapolsek Panyileukan, para pengemudi Gojek membubarkan diri menuju ke pusat Kota Bandung. Akan tetapi, saat melewati bunderan Cibiru, para pengendara Gojek kembali dihadang oleh sekelompok pengendara motor.
Untuk menghindari kerumunan tersebut, salah satu pengemudi Gojek, Taufik (24), sempat terjatuh, kemudian lari dan masuk ke dalam salah angkutan umum dengan rute trayek Cicadas-Cibiru untuk bersembunyi. Namun, sudah jatuh tertimpa tangga, tanpa alasan yang jelas sopir angkot berinisial FH tiba melakukan pemukulan kepada Taufik dengan menggunakan gelas.
"Dipukul di bagian belakang dengan gelas. Korban (Taufik-red) dibawa ke RSUD Ujung Berung untuk perawatan medis. Pelaku sudah kami amankan," tambah Syahroni.
Tak lama berselang, pengemudi Gojek lainnya Deni (24) juga mengalami kekerasan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di pintu masuk komplek perumahan Graha Panyileukan. Tidak terima dengan tindakan tersebut, Deni kemudian melapor ke Polsek Panyileukan.
Tidak habis disana, pemukulan pun kembali menimpa seorang pengemudi Gojek Andreansyah (38) sekitar pukul 15.45 WIB di Jalan Manisi dekat bundaran Cibiru. Kronologi kejadian yaitu ketiak korban memasuki Jalan Manisi, dirinya mengaku menerima pukulan dari sekelompok orang hingga terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
"Tapi beruntung petugas kepolisian yang tengah berjaga-jaga dikawasan tersebut dengan sigap datang untuk melerai pemukulan tersebut," ucap dia.
Mengetahui empat rekan pengemudi Gojek mengalami dugaan tindak kekerasan, ratusan pengemudi Gojek mendatangi Mapolsek Panyileukan untuk kembali meminta penegasan pengusutan kasus kekerasan yang menimpa rekan-rekan mereka.
Terakhir, para pengemudi Gojek sempat melakukan penyerangan terhadap pangkalan ojek di saming RS Al Islam.
Dampak dari insiden tersebut, kawasan Bundaran Cibiru sempat mencekam. Ratusan personil Dalmas dari Polrestabes sempat berjaga-jaga di sekitaran kawasan tersebut untuk mengantisipasi dinamika yang terjadi selanjutnya.
Kapolsek Panyileukan Kompol Eko Listiono melalui Kanit Reskrim AKP Syahroni mengakui, terjadi empat kasus kekerasan yang terjadi di wilayah hukumnya. Namun, kejadian tersebut terjadi pada waktu yang berbeda dan lokasi yang berbeda.
Syahroni menuturkan, kejadian pertama terjadi pada pukul 06.00 WIB, tepatnya di dekat Bundaran Ciburu. Pada saat itu, Iman (24) yang merupakan pengemudi Gojek bererta seorang warga Sutiono (46) tiba-tiba diserang dan dipukuli oleh sekelompok pengendara motor yang diduga pengemudi ojek pangkalan.
"(Pemukulan-red) tidak menggunakan alat, tapi tangan kosong," ungkap Syahroni saat ditemui di Mapolsek Panyileukan, Jalan AH. Nasution Kota Bandung.
Syaroni mengatakan, atas kasus penganiayaan tersebut, sekitar pukul 10.30 WIB puluhan pengemudi Gojek sempat mendatangi Polsek Panyileukan untuk menuntut pengusutan aksi kekerasan yang menimpa rekan mereka.
Setelah mendatangi Mapolsek Panyileukan, para pengemudi Gojek membubarkan diri menuju ke pusat Kota Bandung. Akan tetapi, saat melewati bunderan Cibiru, para pengendara Gojek kembali dihadang oleh sekelompok pengendara motor.
Untuk menghindari kerumunan tersebut, salah satu pengemudi Gojek, Taufik (24), sempat terjatuh, kemudian lari dan masuk ke dalam salah angkutan umum dengan rute trayek Cicadas-Cibiru untuk bersembunyi. Namun, sudah jatuh tertimpa tangga, tanpa alasan yang jelas sopir angkot berinisial FH tiba melakukan pemukulan kepada Taufik dengan menggunakan gelas.
"Dipukul di bagian belakang dengan gelas. Korban (Taufik-red) dibawa ke RSUD Ujung Berung untuk perawatan medis. Pelaku sudah kami amankan," tambah Syahroni.
Tak lama berselang, pengemudi Gojek lainnya Deni (24) juga mengalami kekerasan yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di pintu masuk komplek perumahan Graha Panyileukan. Tidak terima dengan tindakan tersebut, Deni kemudian melapor ke Polsek Panyileukan.
Tidak habis disana, pemukulan pun kembali menimpa seorang pengemudi Gojek Andreansyah (38) sekitar pukul 15.45 WIB di Jalan Manisi dekat bundaran Cibiru. Kronologi kejadian yaitu ketiak korban memasuki Jalan Manisi, dirinya mengaku menerima pukulan dari sekelompok orang hingga terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.
"Tapi beruntung petugas kepolisian yang tengah berjaga-jaga dikawasan tersebut dengan sigap datang untuk melerai pemukulan tersebut," ucap dia.
Mengetahui empat rekan pengemudi Gojek mengalami dugaan tindak kekerasan, ratusan pengemudi Gojek mendatangi Mapolsek Panyileukan untuk kembali meminta penegasan pengusutan kasus kekerasan yang menimpa rekan-rekan mereka.
Terakhir, para pengemudi Gojek sempat melakukan penyerangan terhadap pangkalan ojek di saming RS Al Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar