PENGERTIAN
ORGANISASI
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
1. Tipe dan Bentuk Organisasi
1.1.
Tipe Organisasi
Pada
dasarnya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan
organisasi informal. Pembagian ini tergantung dengan tingkat atau derajat
mereka. Tetapi pada kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun
informal yang sempurna
1.1.1
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar
serta dengan hubungan kerja yang rasional. Organisasi formal memiliki suatu
struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan
otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada
juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi
berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing
anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit.
Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya
terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama
dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka
mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah
perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J
Winardi, 2003:9). Contoh dari organisasi formal adalah Perseroan terbatas,
Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
1.1.2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
1.1.2.1.
Organisasi Primer: organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap,
pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik
dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi
semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
1.1.2.2.
Organisasi Sekunder: organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat
intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan
memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat
menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya.
Sebagai contoh organisasi ini adalah
kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling
setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya. ciri-ciri dari
organisasi Informal adalah fleksibel, tidak terumuskan, dan spontan. Contoh
dari organisasi Informal sendiri adalah kumpulan arisan ibu-ibu, sekumpulan
penonton di stadium sepal bola atau di bioskop, dan orang-orang didalam
kendaraan umum.
1.2
Bentuk Organisasi
1.2.1. Bentuk Organisasi Garis
Bentuk
ini merupakan bentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk
organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi
militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah
karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum
begitu rumit dan tinggi.
1.2.2. Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk
ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai
bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada
bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
1.2.3. Bentuk Organisasi Garis dan
Staff
Bentuk
ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai
bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk
ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
1.2.4. Bentuk Organisasi Fungsional
dan Staff
Bentuk
ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi
garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini
adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
2.
Struktur atau Skema Organisasi
Struktur
atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan
saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada
dalam organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering
disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan
tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang ,
dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi. Menurut Keith Davis ada 6
bagan bentuk struktur organisasi yaitu:
1.
Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
2.1.Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat
yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
2.2.Bentuk Mendatar / Horizontal
2.2.Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah
kanan atau sebaliknya.
2.3.Bentuk Lingkaran
2.3.Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan
satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke
aarah bidang lingkaran.
2.4.Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
2.5.Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan
organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang
elips
2.6.Bentuk Piramid terbalik
2.6.Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi
atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.
3.Tata cara dalam membentuk suatu organisai
Dengan partisipasi kita untuk mengumpulkan orang untuk turut ikut serta dalam kegiatan yang kita akan lakukan dalam mendirikan suatu organisasi. Seperti dalam mendirikan suatu organisasi kemahasiswaan atau suatu organisasi kegiatan sosial.
Adapun hal-hal penting yang harus dilakukan dalam membentuk suatu organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan dengan efektif, yaitu:
1. Mengenali orang yang akan diajak berorganisasi dan lingkungan organisasi
2. Membuat nama organisasi
3. Menyusun kegiatan
4. Membagi pekerjaan
5. Melaksanakan kegiatan
6. Memiliki hubungan yang luas dengan pihak tertentu
7. Mencari dana untuk kegiatan
Rentang Kendali (Span of Control)
Sering disebut juga dengan Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority ialah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager. Rentang Kendali setiap pemimpin/ manager tidak sama(relatif). Rentang kendali mensyaratkan bbeerapa orang setepat tepatnya harus berada di bawah kekuasaan pimpinan sehingga mampu dilakukan pengawasan.
Prinsip rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.
Perlunya Rentang Kendali dalam Organisasi, karena:
Prinsip rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.
Perlunya Rentang Kendali dalam Organisasi, karena:
-Keterbatasan waktu
-Keterbatasan pengetahuan
-Keterbatasan kemampuan
-Keterbatasan perhatian
-Rentang Kendali setiap pemimpin/manager tidak sama (relatif)
Faktor yang Membatasi Rentang Kendali
-Sifat dan terperincinya rencana
-Latihan-latihan dalam perusahaan
-Posisi Manager dalam perusahaan
-Dinamis & Statisnya Organisasi
-Efektivitas Komunikasi
-Tipe pekerjaan yang dilakukan
-Kecakapan & Pengalaman Manager
-Span of Personality and Energy
-Dedikasi dan Partisipasi bawahan.
http://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/definisi-dari-organisasi-menurut-10.html
http://ulfa-annisa35.blogspot.com/2013/10/tipe-dan-bentuk-organisasi.html
http://elvanmahardika.blogspot.com/2013/11/organisasi-tipe-bentuk-dan-struktur.html
http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/tipe-atau-bentuk-struktur-dan-skema.html
http://maliqren.wordpress.com/2011/11/27/ciri-ciri-organisasi/
NAMA : RAMA HENDARDI S.
NPM : 1713225
KELAS : 2KA42